RSS

PERILAKU MENYIMPANG

25 Apr

NARKOBA

PENGANTAR
Pernahkah Anda sadari dalam kehidupan ini pasti kita pernah berkawan atau berteman? Dengan kata lain kita mesti bermasyarakat? Dalam mata pelajaran Sosiologi ini kita akan mendapatkan pengetahuan untuk berkawan dengan baik dan menjadi anggota masyarakat yang menyadari akan kewajiban, hak, status dan peranan yang kita miliki. Dalam bermasyarakat kita sering menemukan suatu keadaan atau kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang mulai tidak patuh pada aturan, tata tertib dan mengabaikan nilai dan norma. Itulah suatu keadaan atau kondisi yang disebut dengan istilah Penyimpangan Sosial.
Sebagai warga masyarakat sudah selayaknya kalau kita punya niat untuk tidak berbuat hal seperti itu dan mau berusaha untuk turun tangan mengatasinya. Kemampuan Anda untuk dapat mengantisipasi dan mengatasi Penyimpangan Sosialdalam masyarakat, merupakan tujuan pencapaian hasil pembelajaran Anda dalam Modul ini.

Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan.
1. Kegiatan Belajar 1 : Pengertian Penyimpangan Sosial.
2. Kegiatan Belajar 2 : Dampak Penyimpangan Sosial.
3. Kegiatan Belajar 3 : Usaha Antisipasi dan Mengatasi Penyimpangan Sosial.

Modul ini hendaknya dapat Anda selesaikan dalam waktu 4 jam pelajaran atau 4 x 45 menit termasuk penyelesaian tugas-tugasnya. Namun tidak tertutup kemungkinan apabila Anda dapat menyelesaikan kurang dari waktu tersebut. Pahamilah tujuan sebelum membaca uraian. Catat bagian-bagian yang belum paham sebagai bahan diskusi dengan teman, guru.

Pada akhir setiap kegiatan belajar Anda, terdapat soal-soal latihan dan tugas yang harus Anda kerjakan. Pada akhir modul ini disediakan kunci jawaban. Pergunakan kunci tersebut setelah Anda selesai mengerjakan latihan dan tugas Anda. Diharapkan Anda mampu mengukur atau menilai sendiri kemajuan belajar Anda melalui kunci jawaban tersebut.

PENGERTIAN PERILAKU MENYIMPANG

4.1.1. URAIAN MATERI
A. Pengertian Perilaku Menyimpang
Penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang, sadar atau tidak sadar pernah kita alami atau kita lakukan. Penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun dan dilakukan oleh siapapun. Sejauh mana penyimpangan itu terjadi, besar atau kecil, dalam skala luas atau sempit tentu akan berakibat terganggunya keseimbangan kehidupan dalam masyarakat.
Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain penyimpangan (deviation) adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat.
Bagaimana, apakah Anda dapat memahami?
Kalau Anda belum paham , marilah kita pelajari beberapa definisi para ahli, untuk memperjelas pengertian penyimpangan sosial.
Definisi-definisi penyimpangan sosial :
a. James W. Van Der Zanden:
Penyimpangan perilaku merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi.
b. Robert M. Z. Lawang:
Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang.
Menurut jenisnya terdapat dua kategori perilaku menyimpang, yaitu penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder.

a. Penyimpangan Primer (Primary Deviation)
Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat.
Contohnya : – menunggak iuran listrik, telepon, BTN dsb.
– melanggar rambu-rambu lalu lintas.
– ngebut di jalanan.
b. Penyimpangan Sekunder (secondary deviation)
Penyimpangan yang berupa perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal sebagai perilaku menyimpang. Pelaku didominasi oleh tindakan menyimpang tersebut, karena merupakan tindakan pengulangan dari penyimpangan sebelumnya. Penyimpangan ini tidak bisa ditolerir oleh masyarakat.
Contohnya : – pemabuk, pengguna obat-obatan terlarang.
– pemerkosa, pelacuran.
– pembunuh, perampok, penjudi.
Untuk lebih memperjelas pengertian Anda tentang Penyimpangan Sosial, amatilah gambar berikut ini:

Dari gambar no. 1 s.d. no. 5 diatas coba Anda jawab di kertas jawaban tersendiri, mengapa termasuk sebagai Perilaku menyimpang. Diskusikan jawaban Anda dengan teman-temanmu!

B. Faktor-faktor Penyebab Penyimpangan Sosial
a. Menurut James W. Van Der Zanden
Faktor-faktor penyebab penyimpangan sosial adalah sebagai berikut:
1). Longgar/tidaknya nilai dan norma.
Ukuran perilaku menyimpang bukan pada ukuran baik buruk atau benar salah menurut pengertian umum, melainkan berdasarkan ukuran longgar tidaknya norma dan nilai sosial suatu masyarakat. Norma dan nilai sosial masyarakat yang satu berbeda dengan norma dan nilai sosial masyarakat yang lain. Misalnya: kumpul kebo di Indonesia dianggap penyimpangan, di masyarakat barat merupakan hal yang biasa dan wajar.
2). Sosialisasi yang tidak sempurna.
Di masyarakat sering terjadi proses sosialisasi yang tidak sempurna, sehingga menimbulkan perilaku menyimpang. Contoh: di masyarakat seorang pemimpin idealnya bertindak sebagai panutan atau pedoman, menjadi teladan namun kadangkala terjadi pemimpin justru memberi contoh yang salah, seperti melakukan KKN. Karena masyarakat mentolerir tindakan tersebut maka terjadilah tindak perilaku menyimpang.
3). Sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang.
Perilaku menyimpang terjadi pada masyarakat yang memiliki nilai-nilai sub kebudayaan yang menyimpang, yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan/ pada umumnya. Contoh: Masyarakat yang tinggal di lingkungan kumuh, masalah etika dan estetika kurang diperhatikan, karena umumnya mereka sibuk dengan usaha memenuhi kebutuhan hidup yang pokok (makan), sering cekcok, mengeluarkan kata-kata kotor, buang sampah sembarangan dsb. Hal itu oleh masyarakat umum dianggap perilaku menyimpang.
b. Menurut Casare Lombroso
Perilaku menyimpang disebabkan oleh faktor-faktor :
1). Biologis
Misalnya orang yang lahir sebagai pencopet atau pembangkang. Ia membuat penjelasan mengenai “si penjahat yang sejak lahir”. Berdasarkan ciri-ciri tertentu orang bisa diidentifikasi menjadi penjahat atau tidak. Ciri-ciri fisik tersebut antara lain: bentuk muka, kedua alis yang menyambung menjadi satu dan sebagainya.
2). Psikologis
Menjelaskan sebab terjadinya penyimpangan ada kaitannya dengan kepribadian retak atau kepribadian yang memiliki kecenderungan untuk melakukan penyimpangan. Dapat juga karena pengalaman traumatis yang dialami seseorang.

3). Sosiologis
Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang ada kaitannya dengan sosialisasi yang kurang tepat. Individu tidak dapat menyerap norma-norma kultural budayanya atau individu yang menyimpang harus belajar bagaimana melakukan penyimpangan.
C. Penyimpangan Individual (Individual Deviation)
Penyimpangan individual merupakan penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Penyimpangan ini disebabkan oleh kelainan jiwa seseorang atau karena perilaku yang jahat/tindak kriminalitas.
Penyimpangan yang bersifat individual sesuai dengan kadar penyimpangannya dapat dibagi menjadi beberapa hal, antara lain:
a. Tidak patuh nasihat orang tua agar mengubah pendirian yang kurang baik, penyimpangannya disebut pembandel.
b. Tidak taat kepada peringatan orang-orang yang berwenang di lingkungannya, penyimpangannya disebut pembangkang.
c. Melanggar norma-norma umum yang berlaku, penyimpangannya disebut pelanggar.
d. Mengabaikan norma-norma umum, menimbulkan rasa tidak aman/tertib, kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya, penyimpangannya disebut perusuh atau penjahat.
Apakah Anda pernah melakukan penyimpangan individual? Semoga tidak !
Namun kadangkala karena kekhilafan kita sebagai manusia biasa penyimpangan individual itu pernah kita lakukan. Bagaimana kalau hal itu terjadi? Tentu Anda akan minta maaf pada lingkungan Anda dan berjanji untuk tidak mengulangi kembali perbuatan itu, bukan?
Marilah kita lanjutkan kembali belajarnya!
Kategori Penyimpangan Individual
Yang termasuk dalam tindak penyimpangan individual antara lain:
a. Penyalahgunaan narkoba
Merupakan bentuk penyelewengan terhadap nilai, norma sosial dan agama.
Contoh pemakaian obat terlarang/narkoba antara lain:
– Narkotika (candu, ganja, putau)
– Psikotropika (ectassy, magadon, amphetamin)
– Alkoholisme.

b. Proses sosialisasi yang tidak sempurna.
Apabila seseorang dalam kehidupannya mengalami sosialisasi yang tidak
sempurna, maka akan muncul penyimpangan pada perilakunya.
Contohnya: seseorang menjadi pencuri karena terbentuk oleh lingkungannya
yang banyak melakukan tidak ketidakjujuran, pelanggaran, pencurian dan
sebagainya.
c. Pelacuran
Pelacuran dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan menyerahkan diri kepada umum untuk dapat melakukan perbuatan sexual dengan mendapatkan upah. Pelacuran lebih disebabkan oleh tidak masaknya jiwa seseorang atau pola kepribadiannya yang tidak seimbang. Contoh: seseorang menjadi pelacur karena mengalami masalah (ekonomi, keluarga dsb.)
d. Penyimpangan seksual
Adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan seseorang. Beberapa jenis penyimpangan seksual :
– Lesbianisme dan Homosexual
– Sodomi
– Transvestitisme
– Sadisme
– Pedophilia
– Perzinahan
– Kumpul kebo
e. Tindak kejahatan/kriminal
Tindakan yang bertentangan dengan norma hukum, sosial dan agama. Yang termasuk ke dalam tindak kriminal antara lain: pencurian, penipuan, penganiayaan, pembunuhan, perampokan dan pemerkosaan.

f. Gaya hidup
Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari perilaku umum atau
biasanya. Penyimpangan ini antara lain:
– Sikap arogansi
Kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya seperti kepandaian, kekuasaan, kekayaan dsb.
– Sikap eksentrik
Perbuatan yang menyimpang dari biasanya, sehingga dianggap aneh, misalnya laki-laki beranting di telinga, rambut gondrong dsb.
Bagaimana, apakah Anda telah paham seluruh kategori penyimpangan individual? Semoga. Namun bila ada yang sulit catatlah hal-hal yang belum Anda pahami tersebut sebagai bahan diskusi atau pertanyaan pada saat tatap muka. Dengan demikian kita bisa melanjutkan belajarnya dengan bahasan penyimpangan kolektif berikut ini :

D. Penyimpangan Kolektif (Group Deviation)
Penyimpangan kolektif yaitu: penyimpangan yang dilakukan secara bersama-sama atau secara berkelompok Penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang beraksi secara bersama-sama (kolektif). Mereka patuh pada norma kelompoknya yang kuat dan biasanya bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Penyimpangan yang dilakukan kelompok, umumnya sebagai akibat pengaruh pergaulan/teman.
Kesatuan dan persatuan dalam kelompok dapat memaksa seseorang ikut dalam kejahatan kelompok, supaya jangan disingkirkan dari kelompoknya. Penyimpangan yang dilakukan secara kelompok/kolektif antara lain:
a. Kenakalan remaja
Karena keinginan membuktikan keberanian dalam melakukan hal-hal yang dianggap bergengsi, sekelompok orang melakukan tindakan-tindakan menyerempet bahaya, misalnya kebut-kebutan, membentuk geng-geng yang membuat onar dsb.
b. Tawuran/perkelahian pelajar
Perkelahian antar pelajar termasuk jenis kenakalan remaja yang pada umumnya terjadi di kota-kota besar sebagai akibat kompleknya kehidupan di kota besar. Demikian juga tawuran yang terjadi antar kelompok/etnis/warga yang akhir-akhir ini sering muncul. Tujuan perkelahian bukan untuk mencapai
nilai yang positif, melainkan sekedar untuk balas dendam atau pamer kekuatan/unjuk kemampuan.

c. Penyimpangan kebudayaan
Karena ketidakmampuan menyerap norma-norma kebudayaan kedalam kepribadian masing-masing individu dalam kelompok maka dapat terjadi pelanggaran terhadap norma-norma budayanya. Contoh: tradisi yang mewajibkan mas kawin yang tinggi dalam masyarakat tradisional banyak ditentang karena tidak lagi sesuai dengan tuntutan zaman.
Apabila dilihat dari jenis penyimpangannya, Ahli sosiologi M.Z. Lawang membedakan bentuk perilaku menyimpang ada empat macam yaitu :
a. Perilaku menyimpang yang dikategorikan tindak kejahatan.
Perilaku menyimpang bentuk ini merupakan perilaku seseorang yang melanggar norma-norma hukum khususnya yang mengatur larangan melakukan kejahatan ( crime behevior). Seperti pembunuhan, pemerasan, pemerkosaan, perampokan, dan pemukulan adalah contoh-contoh perilaku kejahatan terhadap perseorangan. Korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran terhadap UUD 1945 adalah contoh perilaku kejahatan terhadap negara.
b. Penyimpangan Seksual.
Perilaku penyimpangan dalam wujud penyimpangan seksual dimaksudkan sebagai bentuk-bentuk perilaku seksual yang dilakukan di luar aturan umum masyarakat. Seperti : homo seksual, perzinaan, palacuran, dan bentuk-bentuk pelecehan seksual terhadap perempuan.
c. Sikap dan tingkah laku yang selalu bertentangan dengan warga masyarakat.
Misalnya : perjudian, pemabukan, pemimpin geng, dan lain-lain.
d. Bentuk kehidupan yang berlebihan.
Seperti pola hidup yang mewah, konsumerisme, dan lain-lain.

B. Proses Pembentukan Perilaku Menyimpang
1. Penyimpangan sebagai Hasil sosialisasi yang tidak sempurna.
Menurut teori sosialisasi, perilaku manusia, baik yang menyimpang atau tidak, dikendalikan oleh norma dan nilai yang dihayati. Jika proses sosialisasi tidak sempurna akan menghasilkan perilaku yang menyimpang. Proses sosialisasi yang tidak sempurna timbul karena nilai-nilai atau norma-norma yang dipelajari kurang dapat dipahami dalam proses sosiolosasi, sehingga seseorang bertindak tanpa memperhitungkan resiko yang akan terjadi. Hal itu disebut penyimpangan. Contoh anak sulung perempuan, dapat berperilaku seperti pria sebagai akibat sosialisasi yang tidak sempurna di lingkungan keluarganya.Hal ini terjadi karena ia harus vertindak sebagai ayah, yang telah meninggal.
Perilaku menyimpang yang telah parah juga dapat timbul sebagai akibat tidak sempurnanya proses sosialisasi dalam keluarga. Menurut pendapat Edwin H.Sutherland anak-anak yang melakukan kejahatancenderung berasal dari keluarga yang retak (cerai salah satu, atau kedua orang tuanya meninggal, tekanan ekonomi , dan orang tua yang otoriter). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyimpangan sosial dapat terjadi karena lemahnya pengendalian dari norma-norma sosial yang berlaku.

2. Penyimpangan sebagai Hasil Sosialisasi dari Nilai-Nilai Sub kebudayaan yang Menyimpang.
Menurut Edwin H. Sutherland, perilaku menyimpang bersumber pada pergaulan-pergaulan yang berbeda. Pergaulan dengan teman tidak selalu positif. Hasil Yang negatif dapat menimbulkan perilaku yang menyimpang. Menurut Shaw dan Me. Kay, daerah-daerah yang tidak tidak teratur dan tidak ada organisasi yang baik. Akan cenderung melahirkan daerah kejahatan. Di daerah-daerah yang demikian, perilaku menyimpang (kejahatan) dianggap sebagai sesuatu yang wajar yang sudah tertanam dalam kepribadian masyarakat itu. Dengan demikian proses sosialisasi tersebut merupakan proses pembentukan nilai-nilai dari sub kebudayaan yang menyimpang.

Contoh di daerah lingkungan perampok terdapat nilai dan norma yang menyimpangdari kebudayaan masyarakat setempat. Nilai dan norma sosial itu sudah dihayati oleh anggota kelompok, sebagai proses sosialisasi yang wajar.
3. Proses Belajar Perilaku yang menyimpang.
Seseorang bisa belajar perilaku yang menyimpang melalui media buku-buku majalah, koran dan yang paling mudah adalah melalui TV, karena hampir setiap hari menayangkan acara yang bernuansa kejahatan. Bergaul dengan orang-orang yang menggunakan narkoba. Seseorang akan memperoleh pelajaran bagaimana cara mengkonsumsi narkoba dan dimana memperolehnya bagaimana cara mencuri, menjamret dan sebagainya.
4. Ikatan Sosial yang bertahan.
Hidup di tengah masyarakat pasti akan bertemu dengan kelompok-kelompok masyarakat yang berlainan. Ada kecenderungan individu memilih kelompok yang disukai. Apabila kelompok yang disukai tersebut ternyata berperilaku menyimpang maka individu tersebut juga akan berperilaku menyimpang.
5. Ketegangan Antara Kebudayaan dan Struktur Sosial.
Masyarakat mengikuti kebudayaan yang telah ada di lingkungan dengan cara – cara yang diajurkan oleh kebiasaan adat istiadat atau tata aturan yang muncul dari kebudayaan tersebut. Misalnya pada abad ke – 19 wanita di Indonesia dianggap sebagai masyarakat lapisan pertama adalah kaum lelaki, nasib kaum wanita tergantung kaum lelaki. Maka pada akhir abad ke-19 R.A. Kartini melopori gerakan emansipasi wanita yang berani melawan arus kebudayaan yang berlaku saat itu.
C. Teori – teori Penyimpangan.
Dalam Sosiologi dikenal adanya teori Differential Association atau pergaulan yang berbeda dikemukakan oleh Edwin H. Gutherland. Ia berpendapat bahwa penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda. Penyimpangan dipelajari melalui proses ahli budaya. Melalui proses ini, seseorang mempelajari suatu budaya meyimpang. Contohnya yaitu proses mengisap ganja.
Penyebab penyimpangan yang lain dikemukakan oleh Edwin M.Lemert dengan teori Labeling. Seseorang yang telah melakukan penyimpangan pada tahap promer, diberi label atau cap sebagai penyimpangan. Misalnya orang menyebut sebagai pencuri, penipu, pemabuk, wanita nakal, dan lain-lain, sehingga si pelaku terdorong untuk melakukan penyimpangan sekunder (tahap lanjut), dengan alasan kepalang tanggung.
Robert K.Merton dengan teori Meton menjelaskan bahwa perilaku penyimpangan itu merupakan bentuk adaptasi terhadap sistuasi tertentu. Merton mengidentifikasi lima tipe cara adaptasi, yang empat di antaranya merupakan perilaku penyimpangan yaitu :
1. Confromity atau konformitas, yaitu perilaku mengikuti tujuan dan mengikuti cara yang ditentukan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Innovation atau inovasi, yaitu perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat, tetapi dengan cara yang dilarang oleh masyarakat.
3. Ritualism atau persaingan diri, yaitu perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya, namun masih tetap berpegang pada cara-cara yang digariskan masyarakat. Upacara ritual tetap dilaksanakan namun maknanya telah hilang.
4. Retrealism atau persaingan diri, yaitu menolak tujuan-tujuan yang disetujui maupun cara pencapaian tujuan itu.
5. Rebellion atau pemberontakan, yaitu penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvesional yang disertai dengan upaya untuk melembagakan tujuan dan cara yang baru.
Menurut Emile Durkheim, penyimpangan merupakan faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik, dan lingkungan sosial. Artinya kejahatan akan selalu ada, sebab orang yang berwatak jahat pun akan selalu ada.
Fungsi kejahatan adalah untuk menyeimbangkan agar moralitas dan hukum dapat berkembang secara normal. Maka sering teori ini disebut sebagai teori fungsi.
D. Sifat-sifat Penyimpangan
1. Penyimpangan yang Bersifat Positif
Penyimpangan yang bersifat positif adalah penyimpangan yang tidak sesuai dengan aturan-aturan atau norma-norma yang berlaku. Tetapi mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial. Misalnya : dalam masyarakat tradisional, wanita yang melakukan kegiatan tertentu (berkarier) dianggap tabu. Perilakunya dianggap melakukan penyimpangan. Namu, ada dampak positif dari perilaku tersebut, yaitu emansipasi.
2. Penyimpangan yang Bersifat Negatif
Dalam penyimpangan yang bersifat negatif, perilaku bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang, rendah dan berakibat buruk, yang dapat mengganggu sistem sosial itu. Tindakan semacam ini akan dicela oleh masyarakat. Pelakunya dapat dikucilkan dari masyarakat. Bobot penyimpangan negatif dapat diukur menurut adat istiadat biasanya dinilai lebih berat daripada pelanggaran terhadap tata cara dan sopan santun. Contoh perampokan, perkosaan, pelacuran dan pembunuhan.

4.1.2. Rangkuman

1. Perilaku menyimpang adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat.
2. Faktor-faktor penyebab penyimpangan sosial adalah longgar/tidaknya nilai dan norma, sosialisasi yang tidak sempurna, sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang.
3. Jenis-jenis perilaku menyimpang ada dua yaitu : penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder

Kegiatan belajar 1 telah kita akhiri disini. Sebelum mengerjakan latihan/tugas, bacalah kembali materi pelajaran sekali lagi. Untuk lebih memahami dan memperkaya khasanah pengetahuan Anda tentang penyimpangan sosial, kerjakanlah tugas-tugas berikut ini:

4.1.3. Tugas Kegiatan 1

Dari artikel tersebut Anda akan mendapatkan beberapa penyimpangan sosial yang bakal terjadi atau tengah terjadi. Jelaskan masing-masing penyimpangan sosial yang terjadi dalam lembar kerja Anda. Masukkan masing-masing dalam kategorinya!

4.1.2. Uji Kompetensi 1

Pilihlah jawaban yang tepat !
1. Setelah perceraian kedua orang tuanya, seorang remaja kehilangan tokoh panutan dan menjadi nakal. Terjadinya perilaku menyimpang dilatar belakangi ooleh faktor …..
a. Kurangnya pengawasan sekolah
b. Lemahnya sanski bagi pelangaran
c. Masuknya budaya asing.
d. Proses sosialisasi yang tidak sempurna.

2. Remaja yang sedang mengalami stres berat berupaya untuk menghilangkan kebutuhan pikirannya dengan melakukan perilaku menjunjung berupa
a. penganiayaan d. korupsi
b. perjudian e. penyalahgunaan narkotika
c. pelecehan seksual
3. Sejak usia sekolah, Arman sudah ikut bercocok tanam. Dalam masyarakat pertanian tradisional, membantu orang tua lebih penting daripada sekolah. Akibatnya Arman tidak memenuhi program wajib belajar 9 tahun. Penyimpangan yang dialami Arman tersebut disebabkan oleh ………
a. proses Sosialisasi tidak sempurna.
b. Faktor budaya/tradisi
c. Norma dalam masyarakat
d. Kebiasaan bercocok tanam
e. Kondisi ekonomi
4. Seseorang yang sering melakukan kejahatan dengan menganiaya atau membunuh, namun tidak merasa menyesali perbuatannya, maka perbuatan demikian dilatarbelakangi oleh ….
a. pelampiasan rasa kecewa
b. keinginan untuk dipuji
c. sikap sikap mental tidak sehat
d. pengaruh lingkungan
e. pengaruh media masa
5. Perhatikan macam-macam perilaku menyimpang berikut ini :
1. perzinaan 4. perkelahian
2. pemerkosaan 5. kumpul kebo
3. pemukulan
Pernyataan diatas yang bukan merupakan tindakan kejahatan atau kriminalitas adalah …
a. 1,2 c. 2,4 e. 1,5
b. 1,3 d. 3,4
6. Dalam sebuah masyarakat miskin, terpencil dan diserang paceklik, faktor yang paling mungkin menyebabkan penyimpangan adalah ….
a. pengaruh adegan kekerasan di media masa
b. populasi penduduk yang padat
c. desakan faktor ekonomi
d. keterasingan
e. kekecewaan

7. Dari segi kesempurnaan sosial, Perkelahian pelajar di jalan raya termasuk bentuk perilaku menyimpang, karena tindakan itu ….
a. dapat merugikan orang lain
b. dilarang oleh operator negara
c. melanggar ketertiban umum
d. tidak disenangi oleh orang tua / wali murid
e. bertentangan dengan norma masyarakat
8. Membakar petasan menjelang lebaran sering dilakukan anak-anak remaja di malam hari. Dari contoh kasus tersebut terdapat jenis penyimpangan …
a. primer c. kriminal e. psikologis
b. sekunder d. Moral
9. Tono berhubungan intim dengan teman sejenisnya seperti layaknya suami istri. Kasus tersebut dikenal dengan penyimpangan seksual yang disebut sebagai …
a. homoseks c. lesbian e. anisme
b. perselingkuhan d. Biseks
10. Penyimpangan cenderung diulangi karena pelakunya sadar ia dianggap terlanjur dianggap buruk. Hal ini merupakan kaidah penyimpangan menurut teori …
a. fungsi c. konffirmittor e. anisme
b. hedonis d. labeling
4.1.4. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokanlah hasil jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 1, yang ada dibelakang modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian jawaban rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan terhadap materi Kegiatan belajar 1.
Rumus :

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban anda benar x 100%
10
Arti tingkat penguasaan yang anda capai :
90% – 100 % = baik sekali
80% – 89% = baik
70% – 79% = sedang
< 69% = kurang

Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80% keatas, anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar selanjutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan, masih dibawah 80% anda harus mengulangi Kegiatan belajar ini, terutama yang belum anda kuasai.

DAMPAK
PENYIMPANGAN SOSIAL

4.1.1. URAIAN MATERI
1. Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Diri Sendiri/ Individu
Seseorang yang melakukan tindak penyimpangan oleh masyarakatakan dicap sebagai penyimpang (devian). Sebagai tolok ukur menyimpang atau tidaknya suatu perilaku ditentukan oleh norma-norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Setiap tindakan yang bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat akan dianggap sebagai penyimpangan dan harus ditolak. Akibat tidak diterimanya/ditolak perilaku individu yang bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat, maka berdampaklah bagi si individu tersebut hal-hal sebagai berikut:
a. Terkucil
Umumnya dialami oleh pelaku penyimpangan individual, antara lain pelaku penyalahgunaan narkoba, penyimpangan seksual, tindak kejahatan/kriminal. Pengucilan kepada pelaku penyimpangan dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan supaya pelaku penyimpangan menyadari kesalahannya dan tindak penyimpangannya tidak menulari anggota masyarakat yang lain. Pengucilan dalam berbagai bidang, antara lain: hukum, adat/budaya dan agama. Pengucilan secara hukum, melalui penjara, kurungan, dsb. Pengucilan melalui
agama, pada agama tertentu (contohnya: Katolik) ada hak-hak tertentu yang
tidak boleh diterima oleh si pelaku penyimpangan, misalnya tidak boleh
menerima sakramen tertentu bilamana seseorang melakukan tindakan
penyimpangan (berdosa).
b. Terganggunya perkembangan jiwa
Secara umum pelaku penyimpangan sosial akan tertekan secara psikologis karena ditolak oleh masyarakat. Baik penyimpangan ringan maupun penyimpangan berat akan berdampak pada terganggunya perkembangan mental atau jiwanya, terlebih-lebih pada penyimpangan yang memang diakibatkan dan yang mempunyai sasaran pada jaringan otaknya, misalnya
pada pelaku penyalahgunaan narkoba dan kelainan seksual.
c. Rasa bersalah
Sebagai manusia yang merupakan mahluk yang berakal budi, mustahil seorang pelaku tindak penyimpangan tidak pernah merasa malu, merasa bersalah bahkan merasa menyesal telah melanggar nilai-nilai dan norma masyarakatnya. Sekecil apapun rasa bersalah itu pasti akan muncul karena tindak penyimpangan tersebut telah merugikan orang lain, hilangnya harta benda bahkan nyawa.

2. Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Masyarakat/kelompok
Seorang pelaku penyimpangan senantiasa berusaha mencari kawan yang sama untuk bergaul bersama, dengan tujuan supaya mendapatkan ‘teman’. Lama-kelamaan berkumpullah berbagai individu pelaku penyimpangan menjadi penyimpangan kelompok, akhirnya bermuara kepada penentangan terhadap norma masyarakat. Dampak yang ditimbulkan selain terhadap individu juga terhadap kelompok/masyarakat.
Dampak apa saja yang muncul akibat adanya tindak penyimpangan terhadap kelompok masyarakat ? Marilah kita bahas satu persatu :
a. Kriminalitas
Tindak kejahatan, tindak kekerasan seorang kadangkala hasil penularan seorang individu lain, sehingga tindak kejahatan akan muncul berkelompok dalam masyarakat. Contoh: seorang residivis dalam penjara akan mendapatkan kawan sesama penjahat, sehingga sekeluarnya dari penjara akan membentuk ‘kelompok penjahat’, sehingga dalam masyarakat muncullah
kriminalitas-kriminalitas baru.
b. Terganggunya keseimbangan sosial
Robert K. Merton mengemukakan teori yang menjelaskan bahwa perilaku menyimpang itu merupakan penyimpangan melalui struktur sosial. Karena masyarakat merupakan struktur sosial, maka tindak penyimpangan pasti akan berdampak terhadap masyarakat yang akan mengganggu keseimbangan sosialnya.
Contoh: pemberontakan, pecandu obat bius, gelandangan, pemabuk dsb.
c. Pudarnya nilai dan norma
Karena pelaku penyimpangan tidak mendapatkan sangsi yang tegas dan jelas, maka muncullah sikap apatis pada pelaksanaan nilai-nilai dan norma dalam masyarakat. Sehingga nilai dan norma menjadi pudar kewibawaannya untuk mengatur tata tertib dalam masyarakat. Juga karena pengaruh globalisasi di bidang informasi dan hiburan memudahkan masuknya pengaruh asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia mampu memudarkan nilai dan norma, karena tindak penyimpangan sebagai eksesnya.
Contoh: karena pengaruh film-film luar yang mempertontonkan tindak penyimpangan yang dianggap hal yang wajar disana, akan mampu menimbulkan orang yang tidak percaya lagi pada nilai dan norma di Indonesia.

4.1.2. Rangkuman

1. Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Diri Sendiri/ Individu antara lain : terkucil, terganggunya perkembangan jiwa dan rasa bersalah.
2. Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Masyarakat/kelompok antara lain : kriminalitas, terganggunya keseimbangan sosial dan pudarnya nilai dan norma.

Kegiatan belajar 1 telah kita akhiri disini. Sebelum mengerjakan latihan/tugas, bacalah kembali materi pelajaran sekali lagi. Untuk lebih memahami dan memperkaya khasanah pengetahuan Anda tentang penyimpangan sosial, kerjakanlah tugas-tugas berikut ini:

4.1.3. Tugas Kegiatan 1

1. Kemukakan pendapatmu tentang dampak penyimpangan sosial bagi individu !
2. Kemukakan pendapatmu tentang dampak penyimpangan sosial bagi kelompok !

4.1.2. Uji Kompetensi 1
Pilihlah jawaban yang tepat !
1. Penyimpangan terhadap nilai dan norma dinamakan:
a. Deviation
b. Anomie
c. Normatif
d. Abnormal
e. Brutalisme.

2. Contoh perilaku menyimpang primer adalah ….
a. korupsi pejabat pemerintah
b. penjarahan terhadap gudang beras
c. pengrusakan dan pembakaran dalam bentrok massa
d. pengendara mobil menabrak pejalan kaki karena mabuk
e. poligami dilakukan tanpa seizin istri pertama.
3. Akibat buruk yang dapat timbul dari perkelahian pelajar adalah ….
a. semakin ketatnya disiplin sekolah
b. pembatasan kegiatan ekstrakurikuler
c. terganggunya suasana belajar
d. terbatasnya kebebasan siswa
e. meningkatnya pengawasan guru.
4. Perilaku menyimpang yang termasuk tindak kriminal adalah ….
a. kumpul kebo, narkotik, pembunuhan
b. penganiayaan, kumpul kebo, korupsi
c. penipuan, pemerkosaan, penganiayaan
d. penipuan, kolusi, narkoba
e. korupsi, arogansi, eksentrik.
5. Berikut ini termasuk contoh dari penyimpangan sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna:
a. seorang yang tinggal di tempat pelacuran
b. anak perempuan yang suka berpakaian laki-laki
c. persaingan yang dilakukan di dalam suatu organisasi
d. minum minuman keras hingga mabuk di diskotik
e. penyelundup memberi uang pada petugas yang korup.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokanlah hasil jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 1, yang ada dibelakang modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian jawaban rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan terhadap materi Kegiatan belajar 1.
Rumus :

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban anda benar x 100%
10
Arti tingkat penguasaan yang anda capai :
90% – 100 % = baik sekali
80% – 89% = baik
70% – 79% = sedang
< 69% = kurang

Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80% keatas, anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar selanjutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan, masih dibawah 80% anda harus mengulangi Kegiatan belajar ini, terutama yang belum anda kuasai.

Nah… kegiatan belajar ke 2 telah Anda selesaikan. Selamat. Cobalah Anda baca sekali lagi. Dan bilamana ada yang Anda belum mengerti betul, catatlah lalu diskusikan dengan teman, atau bertanyalah kepada guru Anda. Selamat sekali lagi!

UPAYA MENGANTISIPASI DAN MENGATASI
PENYIMPANGAN SOSIAL

4.1.1. URAIAN MATERI
Upaya-upaya Mengantisipasi Penyimpangan Sosial
Antisipasi adalah usaha sadar yang berupa sikap, perilaku atau tindakan yang dilakukan seseorang melaui langkah-langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi. Jadi sebelum tindak penyimpangan terjadi atau akan terjadi seseorang telah siap dengan berbagai ‘perisai’ untuk menghadapinya.
Upaya mengantisipasi tersebut melalui antara lain :
a. Penanaman nilai dan norma yang kuat
Penanaman nilai dan norma pada seseorang individu melalui proses sosialisasi. Adapun tujuan proses sosialisasi antara lain sebagai berikut:
– pembentukan konsep diri
– pengembangan keterampilan
– pengendalian diri
– pelatihan komunikasi
– pembiasaan aturan.
Dengan melihat tujuan sosialisasi tersebut jelas ada penanaman nilai dan norma. Apabila tujuan sosialisasi tersebut terpenuhi pada seseorang individu dengan ideal, niscaya tindak penyimpangan tidak akan dilakukan oleh si individu tersebut.
b. Pelaksanaan Peraturan Yang Konsisten
Segala bentuk peraturan yang dikeluarkan pada hakekatnya adalah usaha mencegah adanya tindak penyimpangan, sekaligus juga sebagai sarana/alat penindak laku penyimpangan. Namun apabila peraturan-peraturan yang dikeluarkan tidak konsisten justru akan dapat menimbulkan tindak
penyimpangan. Apa yang dimaksud dengan konsisten? Konsisten adalah: satu dan lainnya saling berhubungan dan tidak bertentangan atau apa yang disebut dengan ajeg.

c. Berkepribadian Kuat dan Teguh
Apa yang dimaksud dengan Kepribadian? Menurut Theodore M. Newcomb kepribadian adalah: Kebiasaan, sikap-sikap dan lain-lain, sifat yang khas yang dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Seseorang disebut berkepribadian, apabila seseorang tersebut siap memberi jawaban dan tanggapan (positif) atas suatu keadaan. Apabila
seseorang berkepribadian teguh ia akan mempunyai sikap yang melatarbelakangi semua tindakannya. Dengan demikian ia akan mempunyai pola pikir, pola perilaku, pola interaksi yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakatnya.

Upaya-upaya Mengatasi Penyimpangan Sosial
Sebelum kita menemui penyimpangan sosial terjadi dalam masyarakat, secara pribadi individu hendaklah sudah berupaya mengantisipasinya. Namun, apabila penyimpangan sosial terjadi juga, kita masing-masing berusaha untuk mengatasinya.
Langkah-langkah apa yang dapat kita lakukan ?
a. Sanksi yang tegas
Apa itu sanksi? Sanksi yaitu persetujuan atau penolakan terhadap perilaku tertentu. Persetujuan adalah sanksi positif, sedangkan penolakan adalah sanksi negatif yang mencakup pemulihan keadaan, pemenuhan keadaan dan hukuman. Sanksi diperlukan untuk menjamin tercapainya tujuan dan dipatuhinya norma-norma. Pada pelaku penyimpangan sudah selayaknya mendapatkan sanksi yang tegas, yang berupa hukuman yang tegas sesuai dengan undang-undang yang berlaku demi pemulihan keadaan masyarakat untuk tertib dan teratur kembali.
b. Penyuluhan-penyuluhan
Melalui jalur penyuluhan, penataran ataupun diskusi-diskusi dapat disampaikan kepada masyarakat penyadaran kembali pelaksanaan nilai, norma dan peraturan yang berlaku. Kepada pelaku penyimpangan sosial kesadaran kembali untuk berlaku sesuai dengan nilai, norma dan peraturan yang berlaku yang telah dilanggarnya, harus melalui penyuluhan secara terus menerus dan berkesinambungan. Terlebih-lebih pada pelaku tindak kejahatan/ kriminal. Peran lembaga-lembaga agama, kepolisian, pengadilan, Lembaga Permasyarakatan (LP) sangat diharapkan untuk mengadakan penyuluhan-penyuluhan tersebut.

c. Rehabilitasi sosial
Untuk mengembalikan peranan dan status pelaku penyimpangan ke dalam masyarakat kembali seperti keadaan sebelum penyimpangan terjadi, itulah yang dimaksud dengan Rehabilitasi. Panti-panti rehabilitasi sosial sangat dibutuhkan untuk pelaku penyimpangan tertentu, misalnya Panti Rehabilitasi Anak Nakal, Pecandu Narkoba, Wanita Tuna Susila dsb.

Sikap Yang Cocok Dalam Menghadapi Penyimpangan Sosial
Dalam menghadapi baik sebelum maupun sesudah terjadinya penyimpangan sosial kita perlu bersikap. Sikap-sikap apa saja yang dapat kita perbuat ?
a. Tidak mudah terpengaruh
Masih ingat dengan kepribadian? Asal kita punya kepribadian yang kuat dan teguh niscaya kita tidak mudah atau gampang terpengaruh pada hal-hal yang tidak baik atau menyimpang. Seandainya setiap insan/individu masing-masing mempunyai kepribadian yang matang, maka pengaruh buruk tidak akan bisa membuatnya berperilaku menyimpang, dunia ini akan damai, tenang dan tentram. Semoga!
b. Berpikir positif (Positive Thinking)
Segala sesuatu yang kita pikirkan hendaknya mengenai hal-hal yang baik-baik saja (positif). Dengan berpikir positif maka kita akan berperilaku dan berbuat hal yang positif pula. Penyimpangan sosial tidak akan muncul dari individu-individu yang berpikir positif (positive thinking). Kepada pelaku tindak
penyimpangan kita juga harus mampu menunjukkan sikap positive thinking, sehingga pelaku penyimpangan tersebut akan mampu dan mau meneladani kita, yang pada akhirnya dia akan tidak lagi berperilaku menyimpang.
c. Mengurangi Arogansi dan Sikap Eksentrik
Tanpa adanya kesombongan dan menonjolkan sifat unik/eksentrik kita, maka tindakan/pelaku penyimpangan tidak akan muncul. Kenapa? Karena apabila kita memiliki dua sikap tersebut akan menimbulkan tindakan penyimpangan serta pelaku penyimpang yang lain akan merasa dirinya tersaingi sehingga ia akan berbuat lagi penyimpangan demi penyimpangan.

Pemahaman usaha mengantisipasi dan mengatasi penyimpangan sosial telah berakhir. Kami harap Anda sudah mengerti dan paham betul. Guna lebih memperdalam pemahaman Anda, marilah kita cari contoh-contoh konkritnya, dari masing-masing upaya mengantisipasi dan mengatasi penyimpangan sosial dari dalam tabel berikut ini sebelum Anda mengerjakan tugas-tugas.

4.1.2. Rangkuman

1. Upaya-upaya mengantisipasi penyimpangan sosial antara lain : (1). Penanaman nilai dan norma yang kuat, (2). Pelaksanaan peraturan yang konsisten, (3). Berkepribadian kuat dan teguh.
2. Sikap yang cocok dalam menghadapi penyimpangan sosial yaitu : tidak mudah terpengaruhm berpikir positif (Positive Thinking), mengurangi Arogansi dan Sikap Eksentrik

4.1.3. Tugas Kegiatan 3

3. Kemukakan pendapatmu tentang upaya menanggulangi penyimpangan sosial !
4. Apa yang akan anda lakukan jika di sekitar tempat tinggal anda banyak terjadi penyimpangan sosial ? Solusi apakah yang dapat anda berikan untuk mengatasi penyimpangan sosial

4.1.4. Uji Kompetensi 3
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar.
1. Upaya-upaya mengantisipasi penyimpangan sosial antara lain:
a. sanksi yang tegas, penyuluhan, rehabilitasi sosial
b. penanaman nilai dan norma yang kuat, peraturan konsisten, kepribadian kuat
c. sikap yang tegas, sanksi yang tegas, peraturan konsisten
d. penanaman nilai dan norma, rehabilitasi sosial, berkepribadian kuat
e. sanksi yang tegas, peraturan yang konsisten, percaya diri.
2. Salah satu contoh upaya mengatasi penyimpangan sosial adalah ….
a. panti rehabilitasi korban narkoba
b. positive thinking
c. mengurangi arogansi
d. berkepribadian kuat
e. pelatihan komunikasi.
3. Sikap yang cocok dalam menghadapi penyimpangan sosial:
a. toleransi
b. akomodatif
c. organis
d. antisipatif
e. positive thinking.
4. Pelaku dari penyimpangan primer mempunyai hubungan dengan masyarakat sekitarnya yang ditandai dengan ….
a. keengganan masyarakat untuk menerimanya kembali
b. ketidakmampuan pelaku bergaul kembali
c. adanya upaya persaingan dari masyarakat sekitarnya
d. keinginan masyarakat untuk melenyapkan pelakunya
e. tidak ada halagan untuk menjadi anggota masyarakat lagi.
5. Perhatikan pernyataan berikut:
1. kecurigaan materi.
2. cacat fisik.
3. hilangnya nyawa seseorang.
4. terganggunya ketertiban dan keamanan.
5. toleransi masyarakat.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut, perilaku menyimpang dapat membuat
akibat negatif baik bagi individu sendiri maupun bagi kelompoknya, yaitu nomor….
a. 1, 2, 3 dan 4
b. 1, 2, 3 dan 5
c. 1, 2, 4 dan 5
d. 1, 3, 4 dan 5
e. 2, 3, 4 dan 5.

4.1.4. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokanlah hasil jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 1, yang ada dibelakang modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian jawaban rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan terhadap materi Kegiatan belajar 1.
Rumus :
Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban anda benar x 100%
10
Arti tingkat penguasaan yang anda capai :
90% – 100 % = baik sekali
80% – 89% = baik
70% – 79% = sedang
< 69% = kurang
DAFTAR PUSTAKA

Adwiana Hardiyati.2006, Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X, Jakarta : PT. Widya Utama.

Dhohiri, Taufiq Rahman.2002. Panduan Belajar Sosiologi untuk Kelas 1 SMA, Jakarta : Yudhistira.

Maryati, K dan Suryawati. J.Sosiologi 1 untuk SMU Kelas 2, Jakarta : Esis.

Soekanto, Soerjono.1985. Kamus Sosiologi. Jakarta : CV. Rajawali.

Soekanto, Soerjono.1990. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sunarto, Kamanto.1993. Pengantar Sosiologi, Jakarta, Jakarta : FE-UI.

 
13 Komentar

Ditulis oleh pada 25 April 2009 inci Uncategorized

 

13 responses to “PERILAKU MENYIMPANG

  1. mawaddah nurul qalbi

    27 Januari 2010 at 1:32 pm

    syukran untuk articlenya ini dah membantu untuk homework sosiologi ana.
    ana izin nak copas,

     
  2. yunZzziar

    5 Maret 2010 at 4:34 am

    makasih bantuannya y…….
    semua dah lengkap tuk ngisi tugas-tugas ku…..

     
  3. ghina

    19 Mei 2010 at 7:26 am

    keren,,,
    lengkap bgt,jd ga usah nyari dari yg laen lg
    :-p

     
  4. laskar

    27 September 2010 at 8:09 am

    luar biasa….sgt berguna..thanks

     
  5. michael

    20 Oktober 2010 at 12:11 pm

    foto bayinya lucuuuuuuuuuuuuuuuu,hehehe.artikelnya juga bagus

     
  6. visca amelia

    13 Februari 2011 at 7:32 am

    makasih banyak ya .. 🙂
    alhamdulillah tgas saya bisa saya slesaikan dgn ini 🙂

     
  7. visca amelia

    23 Februari 2011 at 11:52 am

    alhamdulillah,
    semua artikel di sini sangat membantu..
    terima kasih banyak ya 🙂

     
  8. achy twinkle

    11 April 2011 at 8:09 pm

    thanks atas artikelnya..
    lngkap bngett dh..
    jd bisa krjaiin pr sosiologinya achiii
    achii copas gpp y..^_^

     
  9. scerbetty

    19 Februari 2012 at 12:34 pm

    jazakumullah yah buat artikelnya chakep buat tambahan belajar ana heheheheh foto bayinya keren aabis dapet darimana tuh heheheheh

     
  10. Mohamad Deni Arif

    7 Maret 2012 at 12:09 pm

    Terimakasih bang. artikelnya mantap. ijin sedot min 😀 thanks

     
  11. andika caner boyz

    20 Maret 2012 at 5:07 am

    sip,telah membantu ku dalam menyelesaikan soal dari guru

     
  12. anax kc cancerizz gabiss

    11 Mei 2013 at 1:11 pm

    bguzz sichh tp buAnya<<<<<<<<<<<<<<<<< buuuuuuaaaaaangeettttttt….??????

     
    • dwikurniasaputro

      7 Oktober 2013 at 5:16 pm

      makasih zakia..

       

Tinggalkan komentar